Dukung Dedi Mulyadi: Moeldoko Serukan Tindakan Tajam Terhadap Premanisme Ormas di Pabrik BYD

PEMERINTAHAN42 Dilihat
banner 468x60

PARLEMENTARIA.ID, JAKARTA – Kepala Utama Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, menyatakan dukungannya kepada Gubernur Jawa Barat dalam upaya memberantas perilaku premanisme yang bisa merugikan investasi. Ia juga membahas tentang insiden premanisme yang dialami saat proses konstruksi pabrik manufaktur BYD di wilayah Subang, Jawa Barat.

“Saya setuju dengan langkah yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat, tekan terus itu,” ungkap Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

banner 336x280

Mantan Kepala Staf Kepresidenan mengkritik perilaku intimidatif yang dialami saat proses konstruksi pabrik besar itu, yang direncanakan jadi pusat manufaktur otomotif utama di kawasan ASEAN. Dia menegaskan bahwa rakyat harus berpartisipasi aktif dalam mendukung lingkungan bisnis kondusif karena hal ini dapat membuka peluang kerja tambahan bagi mereka.

“Saya menekankan agar dalam kondisi cuaca bisnis global yang cukup memerlukan perhatian, kita semua sebagai warga negara Indonesia harus mendukung atmosfer investasi yang positif. Jangan sampai tingkat pengangguran meningkat namun pada saat bersamaan menjadi paradoks ketika kita sebenarnya butuh kesempatan kerja, dan disini investor potensial datang membawa harapan tersebut, hanya saja mereka terganggu oleh pihak lain,” ujarnya.

“Nah ini enggak benar,” Moeldoko menambahkan.

Informasi tentang intervensi yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dengan ciri-ciri kekerasan atau premanisme terhadap pabrik perusahaan otomotif listrik asal Cina tersebut awalnya diberitahuakan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno. Menurut pengakuan Eddy, proyek konstruksi pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat dirugikan oleh tindakan ormas bertipe intimidatif. Informasi semacam ini diperoleh Eddy ketika dia menjawab panggilan resmi dari Pemerintah Tiongkok selama serangkaian kedatangannya di kota Shenzhen, negera tersebut.

“Sekilas sempat timbul beberapa kendala berkaitan dengan aktivitas premanisme oleh sejumlah organisasi massa yang berdampak pada proses pengembangan fasilitas produksi BYD. Untuk itu, diperlukan sikap tegas dari pihak pemerintah dalam penyelesaian masalah tersebut. Perlu dipastikan bahwa para investor yang tertarik hadir di Indonesia akan mendapat perlindungan keamanan sebagai dasar utama bagi mereka mempertimbangkan investasi di negara kita,” ujar Eddy seperti dapat dibaca dari postingan videonya di Instagram, Rabu lalu.

Investasi besar BYD dalam pembangunan kota mandiri terpadu untuk area industri dan bisnis di Indonesia, yaitu Subang Smartpolitan, diperkirakan akan memicu peningkatan ekonomi secara signifikan di negara ini. Dilaporkan bahwa BYD telah menanamkan investasi sebesar Rp 11,7 triliun.

Fasilitas produksi kendaraan listrik tersebut tak sekadar bakal menghasilkan banyak pekerjaan baru, namun juga memperkuat aliran pengetahuan serta keterampilan dalam pengolahan kendaraan berbasis elektrik. Ini pada gilirannya akan merangsang perkembangan subsektor yang mensupport industri kendaraan listrik, hingga memberi kesempatan kepada bisnis lokal ikut ambil bagian dalam jaringan suplai global kendaraan listrik.

BYD bertujuan untuk menciptakan sistem lengkap kendaraan listrik di Subang Smartpolitan, meliputi pusat riset dan pengembangan bersama dengan fasilitas pendidikan yang didukung oleh teknologi canggih yang efisien dalam hal energi dan baik bagi lingkungan.

Sekarang, area tanah pabrik BYD mencapai 108 hektare (Ha), dengan keputusan untuk mengakselerasi pertumbuhan dan ekspansi tambahan hingga 126 Ha. Diharapkan bahwa BYD Indonesia bakal meningkatkan daya hasil produksinya mulai dari angka semula sebesar 150.000 unit setiap tahunnya. Selanjutnya, mereka berencana membuka peluang bagi pengembangan infrastruktur baterai serta kendaraan tipe Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) kelas atas pada awal tahun mendatang.

Penambahan kapasitas produksi tersebut direncanakan akan meningkatkan jumlah keseluruhan pekerja dari yang semula berjumlah 8.700 orang hingga mencapai 18.814 orang. Proyek pembangunan pabrik ini diharapkan dapat dimulai untuk fase produksi komersialnya pada awal tahun 2026.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *