DEPOK, PARLEMENTARIA.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kompleksitas masalah identitas penduduk beberapa warga di daerah Kampung Baru, Cimanggis, Depok, dan berencana untuk secepatnya mencari jalan keluar dari permasalahan ini.
Area ini baru-baru ini mendapat perhatian besar usai kejadian pembakaran kendaraan polisi oleh masyarakat ketika petugas berupaya untuk menahan seseorang yang diduga terlibat dalam kasus pemukulan.
Dodi mengatakan bahwa sebagian besar penduduk yang bertempat tinggal di wilayah itu sudah lebih dari beberapa dekade, tetapi mereka belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Depok.
Tak hanya itu, beberapa orang tersebut bahkan telah mempunyai Kartu Tanda Penduduk dari Jakarta ataupun Bekasi, sementara ada juga individu yang dicurigai tidak membawa dokumen identitas sedikit pun.
“Masalah utamanya adalah mereka menetap di sana selama puluhan tahun, namun Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya tersebar; sebagian memiliki KTP dari Jakarta dan beberapa lainnya berasal dari Kota Bekasi. Saya juga melihat kemungkinan adanya individu tanpa KTP sama sekali. Tentunya hal ini tak boleh dibiarkan begitu saja,” ungkap Dedi saat berbicara dengan para jurnalis di Mapolres Depok pada hari Selasa, 22 April 2025.
Sebentar lagi, Dedi berniat mengadakan mediasi dalam pertemuan yang melibatkan Pemerintah Kota Depok, Ditjen Dukcapil Kemendagri, serta stakeholder lainnya guna menemukan solusi.
Dedi mengatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk mempunyai dokumen identitas resmi yang valid.
Di luar permasalahan dokumen kependudukan, Dedi juga mengkritik berbagai tantangan lain yang ada di Kampung Baru, meliputi mulai dari hak atas hunian tanpa sertifikat sampai dengan risiko terjadinya perselisihan tentang lahan.
“Setelah itu, terdapat orang dengan rumah ber-sertifikat, kemudian juga ada mereka yang memiliki rumah tanpa sertifikat. Oleh karena itu, konflik mengenai hak milik lahan bakal jadi masalah besar di kawasan perkotaan dan hal tersebut membutuhkan tindakan pengelolaan menyeluruh,” ungkap Dedi.
Sekarang ini, area Kampung Baru di Cimanggis, Depok mendapat perhatian setelah insiden keributan yang berlangsung pada Jumat, 18 April 2025 subuh.
Konflik terjadi saat kepolisian berusaha untuk menahan TS, yang diduga sebagai pelaku pemukulan serta penyimpan senjata api.
Penggerebekan tersebut menyulut amarah penduduk yang menghadang pejabat dan merusak armada kerja resmi. Pada kejadian itu, ada tiga unit mobil kepolisian yang jadi sasarannya; salah satunya terbakar sedangkan dua sisanya hanya mendapat kerusakan.
Kepolisian sudah mengidentifikasi sembilan individu sebagai tersangka terkait kejadian tersebut. Dari jumlah tersebut, lima orang sudah diamankan, sedangkan empat yang lain masih menjadi incaran polisi.
Dedi menyebutkan bahwa selain persoalan penduduk, tim mereka juga akan menangani dugaan adanya aktivitas premanisasi yang berkembang di area itu.
Dedi menggarisbawahi bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak dapat tinggal diam dengan situasi yang tak memiliki klarifikasi hukum serta posisi sosial masyarakat.