Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Tinjau TN Sebangau: Fokus Utama Dalam Pantauan

BERITA450 Dilihat
banner 468x60

PALANGKARA RAYA – Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni mengunjungi secara langsung Taman Nasional Sebangau (TNS).

Pada saat mengunjungi tempat tersebut, Raja Juli ditemani oleh Kepala Balai TNS Ruswanto, Inspektur Jenderal dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Joko Poerwanto, para penasihat khusus menteri, dan beberapa pihak yang berhubungan.

banner 336x280

Menteri Kehutanan menyatakan rasa bangganya melihat kemajuan baik yang terjadi di wilayah TNS. Menurutnya, kondisi ekosistem hutan rawa di area itu sudah membaik secara signifikan karena usaha bersama dari banyak pihak.

Pergi ke area Taman Nasional Sebangau membutuhkan perjalanan dengan 3 kapal cepat dari Pelabuhan Kereng Bangkirai.

“Saya merasa bangga dan senang ketika melihat hasil dari upaya para profesional kehutanan, di mana dukungan ini diberikan oleh mitra-mitra seperti WWF, BOSF, BNF, serta komunitas setempat. Sebelumnya daerah tersebut sangat rusak, namun saat ini kondisi ekosistem sudah mulai pulih,” ungkap Raja Juli Antoni.

Raja Juli mengutamakan partisipasi semua pihak terkait dalam merawat keberlanjutan Sebangau. Dia menunjukkan pengecilan jumlah saluran dari 2.000 menjadi sekitar 500 yang aktif, sambil tetap membutuhkan pembaharuan dan penghidupan kembali.

“Taman Nasional Sebangau memiliki nilai yang signifikan bukan saja untuk Indonesia namun juga di tingkat dunia, terutama dalam konteks perubahan iklim. Oleh sebab itu, seluruh pemangku kepentingan wajib bekerja sama untuk memelihara dan bahkan mengoptimalkan kondisi ekosistem area tersebut,” jelasnya.

Menteri pun mengusulkan untuk meningkatkan partisipasi warga lokal. Di antara 40 desa yang terletak dalam zona periferal, hanya separuh dari jumlah tersebut yang telah merasakan dampak kegiatan-program ini.

“Kami perlu memastikan bahwa masyarakat memiliki akses penuh serta terlibat aktif dalam pemeliharaan hutan. Hal ini berkaitan dengan masa depan kita semua,” tandasnya.

Berbicara tentang pembiayaan, Raja Juli menggarisbawahi bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidaklah menjadi satu-satunya asal-usul dana. Dia menyatakan adanya kesempatan untuk menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kemitraan global, serta bekerja sama dengan sektor bisnis.

Peningkatan kondisi saluran menjadi fokus terdepan, mencakup membersihkan rumput laut (tanaman umumnya tumbuh di rawa gambut) yang acapkali menghalangi jalan warga. Kementerian pun mendesak penegasan kolaborasi antar departemen guna menetapkan siapa bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu serta lokasi pelaksanaannya.

Mengakhiri kedatangannya, Menteri Kehutanan mengungkapkan keyakinannya tentang upaya menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dia mencatat adanya penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus karhutla, termasuk pada masa El NiƱo di tahun 2023 kemarin.

Pelatihan awal pemadam kebakaran hutan dan lahan akan digelar pada tanggal 29 April di Provinsi Riau, dengan jadwal berikutnya untuk daerah-daerah rentan lainnya seperti Kalimantan Tengah.

“Saya yakin bahwa kolaborasi antara berbagai pihak dapat menghindari bencana kebakaran skala besar layaknya yang terjadi pada tahun 2015,” katanya.

Di lokasi tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Ruswanto, mengkonfirmasikan bahwa penguatan manajemen lahan rawa serta habitat orangutan akan dilanjutkan.

“Gambut Sebangau ini sungguh penting, berperan sebagai reservoir air bagi Palangka Raya, Katingan, dan Pulang Pisau. Kami akan meningkatkan kerja sama dengan instansi yang relevan baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota,” jelas Ruswanto.

(ce/ram)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *